Pada pagi yang indah dan cerah itu, aku sedang lewat depan kamar Anggun adik sepupuku, Anggun adik sepupu tepatnya Anak dari tanteku, kira-kira sudah ikut denganku sejak 1 tahun yan lalu. Dia bekerja sebagai Teller Bank BCA di Jakarta. Ketika itu kulihat pintu kamar Anggun sedikit terbuka, ketika itu tiba-tiba timbul keinginan di benakku untuk mengintip Anggun. Dari sela pintu itu kulihat Anggun masih tertidur pulas.
Entah setan apa yag merasukiku, dengan spontan secara perlahan aku meraba pahanya yang mulus sekali. Ditengah asiknya aku yang sedang meraba pahanya, tiba-tiba Anggun terbangun, dan dia kaget melihat aku berada dikamarya,
“ Hah, Abang lagi ngapain dikamar Anggun ? ” tanyanya bingung.
“ Oh begitu ya Bang… makasih ya Bang udah bangunin Anggun ”, ucap Anggun sembari duduk dipinggiran tempat tidur.
“ Iya Anggun, yaudah buruan bangun terus berangkat kerja gih !! ”, kataku sembari keluar dari kamar Anggun dengan jantung masih berdetak cepat.
Setelah keluar dari kamar Anggun, aku menuju ruang makan lalu aku menyeduh secangkir kopi. Saat itu pikiranku m asih melayang karenamembayangkan hal yang kulakukan pada Anggun tadi. Ditengah fantasiku yang sedang asik, tiba-tiba,
“ Bang… kog Abang senyum-senyum sendiri sih ”, tanya Anggun dengan tiba-tiba dan melintas didepanku.
“ Ah… nggak papa kog Nggun ”, jawab singkatku pada Anggun.
“ Kirain kenpa bang, hhe… Oh iya Abang mau aku masakin buat sarapan nggak ??? tanya Anggun padaku.
“ Nggak usah Nggun, Abang soalnya sebentar lagi berangkat kerja Nggun ”, kataku sembari melirik Anggun yang sedang membuat jus jambu kesukaannya.
“ Oh gitu ya Bang, yaudah deh ”, jawabnya singkat. Selalu gelas nya diletakkan diseberang posisiku duduk.
Lalu ia bergegas kekamar mandi. Seketika timbul fikiran kotor diotakku, didalam bungkus marlboro aku masih kusimpan 1 butir inex sisa semalam. Inex itu aku remas sampai hancur lalu kumasukan ke dalam Jus Anggun tadi, setelah itu aku aduk sampai larut didalam jus itu. Setelah itu aku berjinjit ke dalam gudang di samping kamar mandi.
Sembari melirik akupun berbasa-basi pada Anggun,
“ Nggun… Jam segini udah mendung aja nih, kayaknya hari ini bakal turun hujan lagi deh, Nggun ”, kataku.
“ Iya nih Bang. Oh iya Bang, nanti aku ikut motor abang sampai halte depan ya Bang ”, pinta Anggun padaku.
“ Okey Nggun ”, jawabku singkat.
Kemudian Anggun segera masuk kedalam kamarnya, tidak lama kemudian Anggun-pun sudah keluar dengan seragamnya,
“ Wah… kamu terlihat cantik sekali Ya Nggun kalau kamu pakai seragam itu”, pujiku kepda Anggun.
“ Ah Abang bisa aja Deh, hhe…”, balas Anggun malu-malu sembari mengambil gelas Jusnya yang tadi sudah bercampur dengan Inex.
Tanpa ragu Anggun-pun meminumnya sampai habis tanpa ada rasa curiga sedikitpuun.
“ Kena lu sama Gue ” ucap dalam hatiku.
“ Ayo Nggun berangkat, nanti keburu hujan lagi ”, ajakku.
Setelah aku mengunNggun pintu rumah, aku segera starter motorku, Anggun-pun lalu duduk membonceng dengan memegang pundakku. Saat itu kira-kira kami baru berjalan selama 10 menit, tiba-tiba dia menegeluh sambil menyandarkan kepalanya di punggungku,
“ Aduh Bang, kok kepala Anggun pusing gini ya Bang ”, keluh Anggun. Saat itu juga, aku segera mengentikan motorku,
“ Wah… kog tiba-tiba kamu pusing, yauda kamu Abang antar pulang aja yah ??? ucapku pura-pura perduli kepada Anggun.
Ketika itu Anggun tampak gelisah, dan bibirnya yang sensual tampak mulai digigit-gigit sengan pelan,
“ Nggk tau nih Bang, yaudah Anggun anteri pulang aja deh Bang ”, jawabnya.
Dengan cepat, kuputar motorku kembali menuju ke arah rumah. Sesampainya dirumah ketika di akan turun dari motor, dia sudah tampak lemas tak berdaya layaknya orang sedang On. Tanpa banyak tanya, Anggun segera ku papah masuk kedalam kamarnya, dan kurebahkan dia di tempat tidur,
“ Aduhh Bang ”, ucap-nya pelan.
Setelah itu tiba-tiba matanya menatapku sayu, sembari dia terus menggigit-gigit bibirnya. Saat itu kedua kakinya masih menggantung di bawah kasur, jadi posisi-nya Anggun mengangkang. Karena Posisi Anggun seperti itu maka celana dalam Anggun saat itu terlihat jelas di mataku. Nampak begitu jelas Vaginanya yang menggembung dari balik celana dalamnya itu.
“ Bang… Abang mau ngapain melepas celana ? ” ucapnya dengan setengah sadar karena pengaruh Inex tadi.
Lalu setelah celana dan celana dalamku terlepas, nampaklah batang Penisku yang sudah tegak dan besar maksimal itu. Lalu tangan kiriku yang sedang memegang Penis, lalu kuarahkan kepada Anggun,
“ Bang… badan Anggun panas dingin Bang ”, ucapnya berbisik.
“ Ouwhhh… terus Anggun… yahh… terus Anggun sayang… ”, kataku sedikit berbisik.
Lalu tanganku langsung melucuti pakaian kerjanya hingga pakaian atasnya terbuka semua termasuk Bra Anggun yang berenda itu. Alamakkk… seksi sekali Anggun ini, gumamku pelan. Payudara Anggun yang membusung dengan puting yang mengeras mancung, nafas Anggun yangsemakin memburu deras-pun mengiringinya.
“ Ouhhhh… Bang… Aghhhh…. ”, gumamnya sambil terus mengelus dan mengocok batang Penisku yang besar dan keras.
Seluruh sudut batang Penisku di dielus dan di reBangnya lembut, termasuk sekeliling biji pelerku dan bulu-bulu jembutnya. Perlahan-lahan kudekatkan wajah ku ke payudaranya yang membusung. Lalu kukecup ringan payudaranya,
“ Ahhhh… Ughhh…. Bang… geliii bang… Sss… Ahhh…” desah Anggun lirih.
“ Kenapa Anggun sayang ? ” tanyaku.
Saat itu dia tidak menjawab, melainkan hanya menatapku dengan mata sayu-nya, Kemudian dia membuka lebar-lebar kakinya, hingga celana dalamnya bisa kulucuti dengan mudahnya. Begitu celana dalamnya kulucuti segera kulihat Vaginanya yang merangsang dihiasi bulu jembut yang Masih jarang namun terlihat ditata dengan rapih.
“ Indah sekali Vaginamu ini Nggun ”, kataku berbisik di telinga kanannya.
“Sruppp… Sruppp…”enak dan harum sekali vagina Anggun ini,
“ Sss… Ahhh…. Bang… Ouwhh… terus bang… Aghhh…”, desah Anggun seirama gerakan lidahku yang nakal menjilati liang kenikmatannya.
“ Aghhh…. geli sekali Bang… Ughhh….”, desahnya pelan.
“ Ada pa Anggun sayang ?”, tanyaku menghentikan gerakan Penisku di bibir Vaginanya.
“ A…aa… aku masih perawan Bang. Aku takut ”, ucap Anggun lirih.
Sebenaranya dalam benakku bersorak ( mantap cuy, gue dapet perawan ),
“ Makasih ya Bang, pelan-pelan Bang yah masukin titit abang ke Vagina aku ”, pinta nya padaku.
“ Iya Anggun sayang”, jawabku singkat.
“ Aowwwwwww… sakitttt… saaakit sekalliiii Bang… Huuu… huu… hu… ”, kata Anggun sambil menggigit bibirnya.
Ketika itu kudiamkan batang Penisku sejenak didalam Vaginanya, ughhh… kuat sekali jepitan Vagina Anggun, batinku. Lalu beberapa saat kemudian segera ku ayun perlahan Penisku maju mundur didalam liang Vagina Anggun,
“ Zlebb… Zlebb… Zlebb… ” , bunyi penisku yang sedang menyelami Vagina Anggun.
Lama-kelamaan aku merasa mudah mengayun Penisku. Ketika itu Anggun memejamkan mata seraya memeluk leherku erat. Dengan irama yang tetap santai ku ayun gerakan Penis ku maju mundur mencoblos Vaginanya,
“ Aghhh… enak sekali Vagina kamu sayang… Oughhh… ”, bisikku penuh gairah di telinganya, sembari menjilati telinga Anggun yang mungil itu.
“ Ssss… Aghhh… Bang… pelan Bang… aoww… Sss… ahhh” desah nikmat dan sakit menjadi satu.
Pada awalnya gerakan Anggun kaku, namun lama-kelaman Anggun mulai membalas goyangan pinggangku dengan goyangan sedikit memutar pinggul,
“ Enak Anggun, Aghhhh… terus goyang sayang ”, pintaku.
Saat itu kulihat matanya sedikit meneteskan air mata, namun disisi lain mulutnya terbuka terengah-engah menikmati tusukan Penisku di Vaginanya. Sesekali dia menggigit dada dan leherku.
“ Slebb… Sluppp… Plakkk… Plakkk… Plakkk… ”, bunyi gesekan Penis dengan Vagina semakin nyaring.
Dengan semangat, kurasakan tubuhku terbang melayang keenakan, lalu kupacu gerakan tusukan Penisku lebih cepat lagi. Saat itu Anggun semakin mendesah dan terengah keenakan, aku tak peduli dengan suara pembantuku didapur yang tampaknya sudah pulang dari pasar. Rupanya pembantuku lewat pintu belakang, sehingga tidak melintasi pintu kamar Anggun yang terbuka lebar.
“ Aghhhh…. Bang… enak Banng, a… aa… aku mau pipis Bang… aghhh…” mulutnya mulai meracau sembari menggigit dadaku.
Rupanya Anggun telah mencapai puncaknya, Vaginanya terasa sangat basah sekali hingga Penisku terasa liNggunn saat menggelosor masuk ke Vaginanya. Tubuhnya Anggunpun setelah itu lemas seperti tak bertulang. Dari sudut mataku sekilas kulihat Zaenab pembantuku mengintip dari balik horden pintu, tidak kusangka rupanya dia tengah menonton aku yang lagi asik bersetubuh dengan Anggun.
“ Anggun sayang… Abang belum keluar nih, sekarang kamu uka mulut donk sayang… perintahku.
Tanpa menjawab Anggunpun lalau membuka mulutnya, lalu aku mengarahkan batang Penisku ke dalam mulutnya. Pada awalanya Anggun mau muntah saat Penisku Masuk kemulutnya yang mungil itu. Namun kemudian dia mulai terbisa mengocok dan mengulum Penisku,
“ Crottt… Crottt… Crottt… ”,
Akhirnya Penisku memuntahkan spermanya kedalam mulut Anggun yang mungil itu, saking banyaknya spermaku yang keluar sampai-sampai mulut Anggun yang mungil itu tidak mampu menampung spermaku.
INFO PENTING!!!!
BAGI YANG INGIN MENDAPATKAN PULUHAN JUTA RUPIAH HANYA DENGAN MODAL 5RB SAJA YUK KEPOIN NI SITUS UTAMA4D2 SITUS BANDAR TOGEL ONLINE TERPERCAYA DAN AMAN TENTUNYA BUKAN SITUS KALENG - KALENG DONG GUYSS !!
TANPA SYARAT APAPUN UNTUK MENDAPATKAN PULUHAN JUTA RUPIAH
HANYA PERLU DAFTAR , MAINKAN DAN DAPATKAN KEMENANGANYA SEKARANG JUGA !!!
BURUAN YUK KUNJUNGI SITUS KAMI DI UTAMA4D2D







0 Komentar